Wednesday, October 14, 2015

Serunya Kemping Pertama Kali

Setiap kali jalan-jalan ke taman nasional untuk berenang ataupun sekedar rekreasi dan bbq, selalu bertemu dengan penduduk setempat, turis lokal ataupun turis dari negara bagian lain yang sedang kemping. Kegiatan rekreasi alam ini sudah menjadi tradisi yang mendarah daging bagi penduduk Amrik. Kegiatan ini biasanya dimulai dari liburan Memorial day (biasanya akhir minggu bulan Mei) dan berakhir pada liburan Labor day (biasanya minggu pertama bulan September). Setiap keluarga biasanya membawa anak-anak mereka setidaknya 2-3 hari kemping di liburan sekolah selama musim panas. Tua muda, anak-anak sampai kakek nenek tampaknya menikmati kegiatan ini. Saya lihat banyak keluarga yang membawa balitanya yang masih berusia 2-3 tahun untuk kemping, demikian pula para kakek nenek yang membawa cucunya menghabiskan waktu bersama membuat api unggun, memancing, hiking, memetik blueberries, canoing ataupun kayaking. Begitu tergila-gilanya American terhadap kemping, bisa dikatakan kegiatan ini sebanding popularitasnya  dengan Nge-Mall a la orang Indonesia.

Beberapa kali  ide untuk kemping saya kemukakan kepada suami, tetapi respon dari si Daddy selalu negatif. Beliau selalu menolak dengan alasan keamanan, karena banyak bule yang cukup stress dan melakukan kejahatan yang bikin ngeri. Setelah dikemukakan berkali-kali akhirnya si Daddy menyetujui permintaan anaknya yang semata wayang untuk kemping.  Akhirnya setelah lebih dari satu dekade tinggal di Amrik, baru summer tahun 2015  keinginan kemping ini bisa direalisasikan. Itu pun kemping yang bisa dibilang bukan betul-betul kemping. Kenapa bisa dibilang bukan kemping murni ?. Karena kami memilih kemping kabin dibandingkan kemping dengan menggunakan tenda.

Setelah mencari berbagai macam informasi, kami putuskan kami memilih kemping di bumi perkemahan (campground) yang dikelola oleh swasta perorangan. Alasan yang utama atas pilihan ini:
  1. alasan keamanan. Si Daddy masih belum merasa yakin atas keamanan kemping dengan menggunakan tenda.
  2. kami belum mempunyai peralatan kemping yang utama yaitu tenda.
  3. ini adalah pertama kalinya kemping bagi anak saya dan ditakutkan dia mengalami kebosanan bila kemping di taman nasional yang tidak mempunyai fasilitas bermain
  4. pihak pengelola bumi perkemahan menyediakan fasilitas yang cukup banyak untuk anak-anak seperti kolam renang, mini golf, penyewaan sepeda, catur raksasa, ataupun jumping pillows.
  5. pihak pengelola bumi perkemahan menyelenggarakan acara untuk anak-anak seperti: permainan sepak bola, kejar-kejaran, nonton filem bersama, membuat api unggun dan membuat smore's. 
  6. terdapat banyak keluarga yang membawa anak-anak sehingga setidaknya anak saya bisa bertemu dengan anak-anak lain yang sebaya dan bersosialisasi.
  7. Fasilitas bumi perkemahan yang lengkap mulai dari kamar mandi dan WC umum yang dilengkapi dengan air panas, laundry umum, paviliun untuk mengadakan acara bagi rombongan yang besar, serta toko yang menyediakan kebutuhan kemping seperti es batu, aneka snack ringan dan tentunya kayu bakar untuk api unggun. 
Bumi perkemahan yang dipilih kali ini yaitu KOA (Kamp Ground of America) Boston Cape Cod yang berada di daerah Middleboro dan memerlukan kurang lebih 2 jam perjalanan dari tempat kami tinggal. Rencananya selama kemping di KOA ini kami akan nyambi juga mengunjungi pantai-pantai yang ada di taman nasional Cape Cod yang terkenal itu. Setelah dipilih-pilih dan ditimbang-timbang, kami putuskan untuk booking kemping kabin yang paling basic, dalam arti kabin ini tidak tersedia dapur, kamar mandi, televisi ataupun AC. Hanya tersedia lampu dan tempat tidur yang cukup untuk menampung 4 orang.

Berbagai persiapan dilakukan sebelum hari H kemping. Yang terutama adalah memberitahukan anak saya mengenai tidak adanya kamar mandi dan TV di dalam kabin.  Hal lain yang harus dibawa dari rumah disamping bahan makanan adalah linen atau sprei, selimut dan bantal dan alat-alat memasak dan kompor. Yang disediakan oleh KOA adalah sebuah bangku piknik, BBQ pit, ayunan dan lampu di dalam kamar.

KOA camping cabin
Kemping kabin dilhat dari samping
Kemping kabin kami tampak dari samping. Letaknya dekat pepohonan besar dan dalam area dimana terdapat kurang lebih 6 kabin yang bentuk dan ukurannya sama. Jarak antara satu kabin dengan yang lainnya cukup berdekatan tapi tidak sampai mengganggu privasi sesama campers.

KOA rustic cabin
Kabin dilihat dari belakang
Kabin dilihat dari belakang. Terdapat satu jendela yang dapat dibuka. Jendela ini dilengkapi dengan kawat nyamuk, jadi tidak perlu khawatir digigit nyamuk. Kurang lebih 10-15 meter di belakang kabin kami terdapat keran air yang dapat digunakan untuk mengambil air bersih, mencuci peralatan makan atau sekedar cuci kaki.

KOA kemping kabin
Kabin tanpak depan
Kabin dilhat dari depan. Di samping kiri terdapat ayunan, sedangkan kursi lipat merah kami bawa dari rumah karena memang tidak disediakan.

BBQ pit
BBQ pit dan bangku piknik




 Untuk lebih mencerminkan bahwa kabinnya itu betul-betul masih primitif, pintunya dilengkapi dengan kunci modern juga palak pintu seperti rumah-rumah kayu jaman dulu.

Tempat tidur ukuran full/double

Tempat tidur ukuran full/double yang cukup untuk 2 orang diletakkan di sebelah kiri kabin. Disampingnya terdapat sebuah meja kecil panjang dari kayu, dan di depannya terdapat sebuah meja kecil dan 1 buah kursi.

Bunk bed
Bunk bed atau tempat tidur susun yang menjadi favorit anak-anak, diletakkan di sebelah kiri kabin. Karena kami hanya bertiga maka bagian atas bunk bed tersebut digunakan untuk meletakkan berbagai barang bawaan, terutama pakaian dan buku-buku.

Ternyata oh ternyata, barang bawaan kemping yang diperkirakan sedikit tetap saja memenuhi bagasi mobil sedan kami yang mungil. Yang kami bawa antara lain:
  • linen: seprai, bantal, dan selimut
  • pakaian dan baju renang
  • bahan makanan mentah dan snack
  • pressure cooker untuk memasak nasi, panci/pot (2 buah), kompor listrik 1 buah dan 1 buah kompor gas portable
  • cooler yang diisi es batu supaya daging dan hot dog atau bahan makanan mentah lainnya tidak rusak
  • 1 buah kursi
  • laptop si Daddy dan Ipad
  • kamera dan perlengkapannya
  • sebuah kursi lipat
  •  alat-alat makan styrofoam dan gelas plastic.
Tetangga kami malah lebih heboh lagi, meski hanya tinggal satu malam bersama anaknya yang masih balita, beliau membawa meja kursi lipat, sepeda, portable bbq, taplak meja, cooler yang besar. Pokoknya lengkap deh serasa memindahkan isi rumah ke kabin.

Untunglah, JJ si semata wayang betul-betul menikmati segala kegiatan yang diadakan di sana seperti permainan "Cath The Flag" dan yang pasti membuat api unggun sampai menjelang tengah malam dan membuat S'mores. Yang paling penting, dia juga bertemu dan berkenalan dengan anak-anak lain.

Bumi perkemahan ramai sekali terutama pada akhir Minggu. Keramaian dimulai pada hari Jumat malam dan tentunya berlanjut sampai Sabtu malam. Banyak campers yang datang baik RV ataupun mobil biasa. Anak-anak bermain sampai larut malam menjelang tengah malam. Kabin deluxe yang mempunyai fasilitas lengkap dapur, kamar mandi dan AC, pokoknya seperti hotel, juga penuh terisi. 

Catatan penting dari kemping tanggal 27-29 Agustus ini:
  • kami membawa terlalu banyak pakaian, bila kekurangan pakaian dapat menggunakan fasilitas laundry
  • kayu bakar tidak boleh dibawa dari luar state, toko di bumi perkemahan menyediakannya seharga USD 7 per ikat. Isinya kurang lebih 4-5 batang.
  • Check in kabin adalah jam 3 sore dan check out jam 11 pagi.
  • Pada hari biasa dalam arti bukan week end, situasi bumi perkemahan tidak terlalu padat dan tidak berisik dibandingkan pada  akhir minggu.
  • Rate per malam untuk basic kabin cukup tinggi yaitu USD 79 belum termasuk tax.  
  • Meskipun banyak pepohonan dan rerumputan, hampir tidak ada nyamuk di area bumi perkemahan.  
  • Meskipun terdapat sebuah colokan listrik di dalam kabin, tidak diperkenankan memasak di dalamnya.
  • Meskipun musim panas, pada malam hari suhu di dalam kabin pada akhir bulan Agustus cukup dingin sehingga kami menyalakan heater yang tersedia.  
  • Meskipun tersedia WI-FI tetapi sinyalnya sangat lemah. Jadi percuma saja deh.
Terakhir, bagian  yang paling menggembirakan dan paling seru bagi kami tentunya,  Si Daddy akhirnya berubah pikirannya dan menyetujui rencana kemping musim panas tahun depan untuk menggunakan tenda dan memilih taman nasional supaya lebih menghayati dan menyatu dengan alam. 




.



Catatan Menanam Terung Tahun 2015

Sebagai pemakan segala macan sayuran, terus terang saja terung bukanlah termasuk dalam daftar favorit saya. Penyajiannya pun menurut saya sedikit membosankan, paling banter dibuat terung balado, dimasak kecap ataupun salah satu kesukaan saya adalah dibakar dan dibuat sambal mentah. Begitu hijrah ke Amrik, saya perhatikan bahwa sayur ini kerap ada dijual di supermarket dan pasar tani (farmers markets) setempat. Warna ungunya menarik dan cantik sekali, demikian pula ukurannya. Biasanya terung lokal Amrik berbentuk sedikit bulat, besar dan gemuk. Saking penasarannya, akhirnya saya membeli dan mencoba memasaknya. Dasar memang pada dasarnya tidak terlalu suka dengan si sayur berwarna ungu ini, maka terung bule ini juga tidak mampu membangkitkan selera saya karena tekturnya yang menurut saya lebih kering dan berspongy (spongy) seperti kasur busa yang padat bila dibandingkan dengan jenis terung dari Asia yang lebih berair, lunak dan tidak spongy. Kulitnya pun lebih tebal dan seringkali terasa sedikit pahit dibanding dengan terung yang saya biasa makan di Indonesia.

Sebaliknya suami saya adalah penggemar terung. Untuk mencari terung Asia ataupun Chinese eggplant tentunya harus pergi ke Asian market yang kadang tidak dekat jaraknya. Akhirnya beberapa tahun lalu kami mencoba menanam terung yang dibeli dari nursery dan ditanam dalam pot. Hasilnya tidaklah begitu menggembirakan. Saat itu kami betul-betul awal dalam hal berkebun dan tanam menanam di Amrik. Pikirnya sih, ah menanam apa saja mudah. Buah yang dihasilkan pada saat itu hanya sedikit dan tidak terlalu besar karena pohon kurang terkena paparan matahari dan kurang diberikan pupuk secara teratur.

Tahun 2015 ini kami mencoba kembali untuk menanam terung. Pada akhir bulan Mei, suami saya membeli 4 buah pohon yang tingginya saat iut  kurang lebih 10 cm. Karena jenis terung Asia tidak tersedia maka kami memilih jenis Hansel atau terkenal dengan nama Little Fingers. Jenis ini masa tanamnya tidak terlalu panjang dibandingkan jenis lainnya. Buahnya juga menyerupai terung yang biasa kita konsumsi di Indonesia, bentuknya memanjang hanya saja warna kulitnya berwarna ungu lebih tua. Karena kedua hal tersebutlah jenis ini kami putuskan menjadi percobaan berkebun di musim panas tahun ini.

terung 2015
Terung jenis Little Fingers dalam pot

Gambar di atas diambil sekitar pertengahan bulan Agustus. Jenis ini termasuk cukup produktif, rajin berbunga dan berbuah. Kulitnya berwarna ungu tua dan licin berkilat. Satu pohon kami tanam di dalam pot besar seperti di atas dan tiga pohon lainnya ditanam langsung di tanah.

Pohon terung Hansel yang ditanam di tanah

Berdasarkan sumbang saran para akhli berkebun, daun dan batang yang terlalu lebat sebaiknya dipangkas untuk mendorong pertumbuhan buah lebih cepat. Hal ini juga akan memperbaiki aliran udara di antara kerimbunan pohon juga tanaman akan memperoleh paparan sinar matahari lebih baik.

Pada awal bulan September, akhirnya tercapai juga menikmati panen. Jenis ini kulitnya tidak terlalu pahit dan tidak tebal dibanding jenis terung bule lainnya. Struktur masih terasa spongy dibandingkan terung dari Asia.

terung
Panen terung 2015

Buah terung Hansel biasanya berukuran kurang lebih antara 3" - 6" atau 8 cm - 15 cm. Masa panen dapat dilakukan pada saat kurang lebih 65 - 68 hari setelah ditanam. Kalau menurut perhitungan, panen awal bulan September berarti umur tanaman ini sedikitnya sudah 90 hari. Sepertinya temperature tempat tumbuh dan paparan sinar matahari sangat berpengaruh pada cepat lambatnya terung menghasilkan.

Terung Hansel
Terung Little Fingers (Hansel) dilhat dari dekat


Friday, September 18, 2015

Cara Panen Kangkung Di Amrik Yang Jitu

Panen kangkung koq harus pakai jurus jitu segala ? . Pasti pertanyaan itu muncul di benak banyak orang. Wis, tidak perlu mikir jauh-jauh dan susah-susah. Panen kangkung yah tinggal dicabut saja  toh ?. Memang betul jawaban dan pendapat tersebut tapi lain halnya dengan yang saya alami. Menanam kangkung itu bagi saya penuh perjuangan lho, tantangannya cukup banyak, sebelum berhasil menanamnya kegagalan juga terjadi.  Mulai dari bibitnya yang sulit sekali didapatkan sampai dengan masalah cuaca yang kurang mendukung untuk pertumbuhan kangkung.

Cara umum panen kangkung di Indonesia biasanya dengan dicabut berserta akarnya. Setelah dicabut petani mulai menyebar dan menyemai bijinya dan 25 samapi 30 hari kemudian akan memanen hasilnya. Wah kalau cara ini diterapkan di Amrik terutama di tempat saya tinggal yang musim panasnya cuma sebentar, paling banter hanya 1 kali saja bisa panen atau maksimalpun mungkin hanya 2 kali panen. Belum lagi masalah bibitnya yang sulit didapat dan bila adapun harganya mahal.  Setelah bertanya ke si Mbah Gugel dan para ahli bercocok tanam, rasanya cara yang paling tepat adalah cara panen dengan dipotong batangnya dan menyisakan batangnya sekitar 10-15 cm dari tanah. Ataupun dipanen hanya dengan dipetik daunnya tanpa memotong batangnya. Batang yang dipotong sebaiknya yang sudah cukup besar dan agak tua tapi tidak keras. Untuk batang yang masih muda bila dipotong tanpa menyisakan daunnya seringkali akhirnya menjadi busuk. Lain halnya dengan batang yang sudah besar dan agak tua.

panen kangkung
Batang kangkugn setelah dipanen



Jangan lupa untuk menyisakan beberapa daun pada bagian batang kangkung yang akan ditinggalkan di tanah, sehingga batang tersebut dapat terus tumbuh dan mengeluarkan tunas baru dan setelah beberapa lama batang tersebut menjadi besar dan tua. Bila tidak menyisakan daun pada batang tersebut, biasanya batang menjadi busuk dan layu.

Berikut ini gambar batang kangkung muda yang telah dipotong dan dibiarkan dengan harapan akan tumbuh berkembang menjadi tunas dan batang baru. Hasilnya tidak menggembirakan, batang tersebut malah menjadi busuk dan layu.

Potongan batang kangkung muda yang busuk dan layu.


Potongan batang kangkung muda yang dipotong tanpa menyisaan daun akhirnya busuk.

Trik penting lainnya supaya bisa panen kangkung berkali-kali:
  1. pada saat panen, sisakan batang kangkung sekitar 10-15 cm dari akanya dan sisakan beberapa helai  daun untuk memunculan tunas baru.
  2. batang kangkung yang masih muda lebih baik di petik daun mudanya dan tentunya juga sisakan beberapa helai daun supaya batang tersebut tumbuh besar.Batang kangkung yang tua bila dibiarkan tumbuh terus anak menghasilkan banyak anakkan baru sehingga batang-batang kangkung menjadi berlipat ganda dari semula. 
  3. panen dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Setelah panen, jangan lupa disiram dengan air.
  4. kangkung memerlukan cukup banyak air supaya cepat pertumbuhannya.
  5. jangan lupa untuk diberik pupuk yang mempunyai komposisi Nitrogen cukup tinggi untuk memacu pertumbuhan daun.

Panen kangkung
Panen kangkung dengan dipetik daunnya.

Gambar di atas adalah panen kangkung pada tanggal 18 September 2015, entah panen yang ke berapa kali saya sendiri tidak ingat. Pada saat itu suhu siang hari mencapai 87 F (30.5 C) tetapi suhu pada malam hari mencapai 59 F (15 C). Dengan cara panen seperti di atas saya dapat menikmati kangkung segar setiap sekitar 1 minggu sampai dengan 10 hari. Cara ini sangat produktif dan mudah dibanding dengan cara cabut. Dengan bermodal sekitar 100 biji kangkung dapat menhasilkan panen lebih daripada 8 kali. Selamat mencoba bagi yang penasaran ingin makan kangkung sepuasnya tanpa membuat kocek kantong kering.







Thursday, September 17, 2015

Kegagalan Menanam Kangkung Di Amrik

Tahun 2015 ini merupakan tahun yang bagi saya sebagai pemula dalam hal berkebun adalah tahun terbaik, dalam arti lebih banyak mencapai hasil yang diharapkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pencapaian yang paling berarti tentunya sukses mengatasi kendala menanam kangkung dan  berhasil panen kangkung di Amrik.

Kembali ke topik menanam kangkung di Amrik, beberapa tahun sebelumnya, mungkin sekitar 7-8 thun silam, saya sendiri sudah lupa, saya mencoba menanam kangkung di dalam pot tetapi hasilnya mengecewakan. Tanaman yang tumbuh kurus-kurus dan tingginya hanya kurang lebih 10-15 cm saja. Setelah kejadian didatangi petugas USDA karena biji kangkung, akhirnya saya mengurungkan niat saya lebih jauh untuk berkebun kangkung. Niat itu saya pendam dalam-dalam. Keinginan bereksperimen menanam kangkung muncul dengan kuat pada akhir tahun 2014. Pada saat itu juga saya mulai hunting benihnya. Thanks God, awal tahun 2015 benih bisa diperoleh.

batang kangkung
Batang Kangkung tanpa akar dari Asian store

 

Setelah membandingkan pengalaman menanam kangkung yang gagal dengan tahun ini, ada beberapa catatan yang dapat saya simpulkan. Kegagalan bertanam sayuran yang tergolong dalam keluarga morning glory ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Gagalnya memahami iklim tempat tinggal setempat. Untuk memahami iklim tempat tinggal di Amrik dapat merujuk kepada USDA hardiness Zones yang pada dasarnya memberikan informasi kepada petani dan pekebun mengenai suhu rata-rata minimum pada suatu daerah (zone/zona) sehingga dapat diketahui jenis tanaman apa saja yang dapat ditanam di tanah/luar ruangan pada saat cuaca sudah mendukung.  Pada saat itu saya menyemai biji kangkung sekitar bulan Agustus. Sedangkan cuaca pada awal bulan September sudah mulai turun dan ke arah dingin. Pertumbuhan tanaman sangat lambat karena suhu udara mulai dingin. Belum sampai waktunya panen, udara dingin membuat tanaman kering dan mati.
  2. Tempat bertanam kurang terkena matahari. Pot tanaman saya letakan di luar jendela apartment. Paparan sinar matahari kurang lebih 5-6 jam. Sisanya terlindung dari matahari karena sekeliling kompleks apartment kami masih terdapat pohon-pohon besar dan tinggi sehingga menguragi paparan sinar matahari. Tempat yang paling baik untuk tanaman tropis tumbuh dengan baik adalah bagian kebun ataupun sudut rumah yang selalu terkena kena matahari dari pagi sampai sore hari. Setidaknya 8 jam.
  3. Tidak diberikan pupuk. Hal ini sangat penting untuk memberikan nutrisi untuk memacu pertumbuhan daun. Pupuk yang paling baik adalah yang NPK. 
  4. Menggunakan batang kangkung sebagai pengganti benih. Saya pernah mencoba menggunakan potongan batang kangkung yang saya anggap cukup tua untuk ditanam kembali. Tingkat keberhasilan hanya sekitar 10% karena pada umumnya kangkung yang dijual masih muda. Hampir semua batang tersebut malah menjadi busuk meskipun ditanam di tanah dan bukan direndam dalam air. Hanya 1-2 batang yang bertahan dan mengeluarkan akar baru. 

kangkung
Segarnya kangkung di pagi hari setelah hujan





Tantangan Menanam Kangkung Di Amrik

Bagaimana caranya supaya berhasil menanam kangkung di Amrik terutama di Northeastern USA ?. Begitu berulang kali pertanyaan itu muncul dalam benak saya sejak tahun-tahun awal kami hijrah ke Amrik. Pasti semua orang akan berpikir dan berkomentar: "Tanam kangkung saja koq sampai sedemikian rumit dan ribetnya. Itu kan tanaman yang paling mudah ditanam. Tumbuh di sawah-sawah, parit, selokan, bahkan got atau tanah yang lembab juga di atas lahan kosong seperti para petani kangkung di lahan kosong perumahan Kelapa Gading dan sekitarnya". Yup, memang betul sekali pemikiran dan jawaban di atas. Jenis sayuran yang satu ini paling mudah ditanam, tidak perlu ilmu berkebun tingkat tinggi untuk menanamnya.

Tetapi tentunya lain padang lain belalang, bila di Indonesia atau daerah beriklim tropis lainnya sayuran ini mudah sekali tumbuh, lain halnya dengan kami yang bertempat tinggal di Amrik. Mengapa sesulit itu ?.  Mari kita lihat berbagai kendala menanam kangkung di Amrik terutama di negara bagian yang mengalami musim salju. Mari kita telaah berbagai kendala tersebut satu persatu, terutama yang pernah saya alami.

Kendala pertama, bagaimana mendapatkan benih kangkung ?. Menurut berbagai informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti internet dan bertanya dengan orang-orang yang suka berkebun, kangkung dapat ditanam dari biji, batang kangkung yang masih mempunyai akar ataupun potongan batang kangkung yang tidak berakar.  Kalau di Indonesia, biji kangkung dijual di toko pertanian, maka toko pertanian bahkan nursery yang menjual tanaman tidak ada yang menyediakannya. Mencari kangkung yang masih ada akarnya  di Asian grocery daerah kami tinggal seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Pokoknya mission impossible deh, karena kangkung yang dijual semua sudah dipotong akarnya. Biasanya kangkung yang ada di grocery store juga masih muda, tentunya batangnya tidak dapat ditanam kembali. Saking penasarannya, setelah sekian lama akhirnya mendapatkan informasi dari sesama orang Indonesia yang tinggal di negara bagian lain. Beliau mendapatkan bijinya dengan menbawanya ke Indonesia pada saat pulang kampung. Tetapi pada saat kepulangannya yang terakhir, biji kangkung tersebut tidak dapat melewati pemeriksaan di bandara Amrik. Berakhirlah si biji tersebut di meja penyitaan dan saya pun harus gigit jari tidak berhasil mendapatkan pembagian benih. Setelah beberapa lama rencana menanam kangkung terpendam karena masalah biji, kali ini saya serasa mendapatkan durian runtuh. Kali ini informasi berhasil didapatkan dari forum gardening di internet, bahwa ada penjual online yang menyediakannya. Perburuan dimulai dengan mencarinya di Ebay. Ternyata memang betul, banyak penjual online terutama dari Thailand menyediakan bibit ini.  Untuk sementara masalah pencarian biji/benih ini terselesaikan.

Biji kangkung
Biji Kangkung 

 

Kendala kedua, menentukan waktu yang tepat untuk menanam. Tempat kami tinggal terkenal dengan musim dinginnya yang panjang karena letaknya yang dekat sekali dengan Quebec, Canada. Hanya sekitar 6 jam perjalanan dengan menggunakan mobil dari tempat kami tinggal ke Quebec. Jadi bisa dibayangkan cukup dingin cuacanya. Musim dingin yang dimulai sekital tanggal 20 an December dan berakhir sekitar minggu ke tiga bulan Maret tahun berikutnya, tidak berarti bahwa pada akhir bulan Maret kegiatan berkebun di halaman dapat dilakukan. Pada bulan Maret dan April seringkali tanah masih diselimuti salju yang belum meleleh. Kangkung dapat bertahan hidup bila suhu berada di atas 50 F  (10 C). Dibawah suhu tersebut akan mati. Karena musim dingin yang cukup dingin dan panjang, masa produktif tanam kangkung terbatas. Bila ditanam di daerah tropis, jenis sayuran hijau ini siap dipanen dalam jangka waktu 30 hari. Lain halnya di daerah kami, kangkung siap dipanen biasanya pada waktu sekitar 60 hari. Jadi memerlukan dua kali masa tumbuh daripada biasanya.

Bagi saya, kedua kendala tersebut di atas adalah sangat signifikan. Sukses atau tidaknya untuk makan kangkung sepuasnya di Amrik tergantung dari dua hal tersebut.  Setelah sekian lama bermimpi untuk mempunyai kebun kangkung mini, tahun ini saya berhasil panen kangkung :). Keberhasilan tersebut bukan tanpa kegagalan lho. Beberapa tahun sebelumnya saya tidak pernah berhasil menanam kangkung.

Kebun kangkung mini
Kebun Kangkungku




Wednesday, September 16, 2015

Akhirnya Berhasil Menanam Kangkung Di Daerah Empat Musim

Sebagai penyuka dan pemakan hampir segala jenis sayuran, jenis sayuran berdaun hijau ini mempunyai tempat yang khusus di hati saya. Kangkung dan keluarga kami  mempunyai sejarah panjang yang tidak mudah dilupakan begitu saja baik suka maupun duka. Dulu, pada waktu saya masih kanak-kanak dan menjalani masa remaja, sayuran ini seringkali hadir di meja makan keluarga. Karena keterbatasan keuangan keluarga pada saat itu, biasanya Mama hanya mengolah dan menyajikannya sebagai tumis kangkung polos dengan bawang putih. Polos artinya tanpa tambahan protein apapun. Begitu seringnya kami makan tumis kangkung, seringkali terlontar komentar: "Kangkung lagi kangkung lagi, bosan ah...". Pada masa itu kangkung  air yang segar-segar dan berdaun lebar mudah sekali didapatkan karena kami tinggal di Sukabumi, kota berudara sejuk yang terkenal dengan moci dan juga kangkungnya. Bisa dikatakan kangkung Sukabumi cukup populer bagi turis-turis lokal dari Jakarta. Popularitas dan kualitas kangkung Sukabumi tidak kalah dengan yang berasal dari Lombok.

Menginjak masa remaja dan harus kuliah di Jakarta, menu kangkung juga sering muncul di catering mingguan tetapi jenis kangkung yang ditanam di Jakarta lain dengan yang ada di Sukabumi. Jenis kangkung darat yang kecil-kecil berdaun tirus dan berwarna hijau muda membuat apresiasi kangkung air yang biasa kami konsumsi naik kembali. Rasanya yang renyah dan segar membuat rasa kangen sering mencuat. Pada saat itu juga saya mulai  menikmati menu berbahan dasar kangkung seperti mie kangkung dan  kangkung hot plate terutama bila mampir di rumah makan seafood.

Ketika kami hijrah ke Amerika Serikat, kangkung juga menjadi salah satu top list khusus bila kami pergi ke Asian market. Tidaklah mudah sayuran yang satu ini dapat dibeli karena kami tinggal di daerah beriklim empat musim. Rasanya bila menemukan kangkung, seperti menemukan bongkahan emas atau menang jackpot. Bila berhasil menemukannya pun, harganya cukup mahal dibandingkan dengan jenis sayuran umum yang umum dimakan bule seperti wortel, selada dan brokoli. Bila di Indonesia kangkung identik dengan sayuran yang murah meriah dan sering dianggap tidak berkelas disini bagi kami  naik status menjadi sayuran mewah.

Nah karena rasanya tidak rela merogoh kocek terlalu dalam untuk menikmati sepiring tumis kangkung kesukaan saya di masa kecil, terpikir kenapa tidak mencoba menanamnya sendiri. Dengan menanamnya sendiri, tidak perlu jauh-jauh ke Asian grocery untuk membelinya dan  bisa menikmatinya kapan saja karena kadang kala persediaan di grocery  tidak segar lagi ataupun bahkan tidak ada.  Hal yang utama bagi saya tentunya menghemat uang dapur tapi tetap dapat menikmati sepuasnya sayuran langka dan mewah ini.

Menanam Kangkung Di Daerah 4 Musim
Kebun Kangkung Mini Saya       

 

Setelah mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber, terutama internet dimulainya proyek berkebun kangkung. Di bawah ini kebun kangkung mini saya pada tanggal 8 September 2015. Benih disemaikan pada sekitar akhir bulan April dan awal bulan Mei setelah udara mulai hangat dan seluruh salju mencair. Benih dan anakan kangkung ditaruh dalam ruangan yang terkena matahari karena udara pada saat itu belum terlalu panas dan suhu pada malan hari masih terlalu dingin. Pohon kangkung muda dipindahkan ke kebun pada awal bulan Juni 2015.


Panen Kangkung minggu ke dua bulan September 2015

 

Selama masa tanam tahun 2015, saya sudah beberapa kali panen raya. Cukup senang dan bangga rasanya bisa memetik kangkung organik hasil kebun sendiri.  Kalau dulu di Indonesia sering mengeluh karena bosan memakannya, sebaliknya di sini kami dalam seminggu bisa 3-4 kali hasil olahan kangkung hadir di meja makan dan sampai saat ini belum ada yang berkeluh kesah kebosanan. Bahkan anak saya yang sulit makan sayuran pun bisa menikmatinya.

anakan kangkung
Anakan kangkung