Wednesday, October 14, 2015

Catatan Menanam Terung Tahun 2015

Sebagai pemakan segala macan sayuran, terus terang saja terung bukanlah termasuk dalam daftar favorit saya. Penyajiannya pun menurut saya sedikit membosankan, paling banter dibuat terung balado, dimasak kecap ataupun salah satu kesukaan saya adalah dibakar dan dibuat sambal mentah. Begitu hijrah ke Amrik, saya perhatikan bahwa sayur ini kerap ada dijual di supermarket dan pasar tani (farmers markets) setempat. Warna ungunya menarik dan cantik sekali, demikian pula ukurannya. Biasanya terung lokal Amrik berbentuk sedikit bulat, besar dan gemuk. Saking penasarannya, akhirnya saya membeli dan mencoba memasaknya. Dasar memang pada dasarnya tidak terlalu suka dengan si sayur berwarna ungu ini, maka terung bule ini juga tidak mampu membangkitkan selera saya karena tekturnya yang menurut saya lebih kering dan berspongy (spongy) seperti kasur busa yang padat bila dibandingkan dengan jenis terung dari Asia yang lebih berair, lunak dan tidak spongy. Kulitnya pun lebih tebal dan seringkali terasa sedikit pahit dibanding dengan terung yang saya biasa makan di Indonesia.

Sebaliknya suami saya adalah penggemar terung. Untuk mencari terung Asia ataupun Chinese eggplant tentunya harus pergi ke Asian market yang kadang tidak dekat jaraknya. Akhirnya beberapa tahun lalu kami mencoba menanam terung yang dibeli dari nursery dan ditanam dalam pot. Hasilnya tidaklah begitu menggembirakan. Saat itu kami betul-betul awal dalam hal berkebun dan tanam menanam di Amrik. Pikirnya sih, ah menanam apa saja mudah. Buah yang dihasilkan pada saat itu hanya sedikit dan tidak terlalu besar karena pohon kurang terkena paparan matahari dan kurang diberikan pupuk secara teratur.

Tahun 2015 ini kami mencoba kembali untuk menanam terung. Pada akhir bulan Mei, suami saya membeli 4 buah pohon yang tingginya saat iut  kurang lebih 10 cm. Karena jenis terung Asia tidak tersedia maka kami memilih jenis Hansel atau terkenal dengan nama Little Fingers. Jenis ini masa tanamnya tidak terlalu panjang dibandingkan jenis lainnya. Buahnya juga menyerupai terung yang biasa kita konsumsi di Indonesia, bentuknya memanjang hanya saja warna kulitnya berwarna ungu lebih tua. Karena kedua hal tersebutlah jenis ini kami putuskan menjadi percobaan berkebun di musim panas tahun ini.

terung 2015
Terung jenis Little Fingers dalam pot

Gambar di atas diambil sekitar pertengahan bulan Agustus. Jenis ini termasuk cukup produktif, rajin berbunga dan berbuah. Kulitnya berwarna ungu tua dan licin berkilat. Satu pohon kami tanam di dalam pot besar seperti di atas dan tiga pohon lainnya ditanam langsung di tanah.

Pohon terung Hansel yang ditanam di tanah

Berdasarkan sumbang saran para akhli berkebun, daun dan batang yang terlalu lebat sebaiknya dipangkas untuk mendorong pertumbuhan buah lebih cepat. Hal ini juga akan memperbaiki aliran udara di antara kerimbunan pohon juga tanaman akan memperoleh paparan sinar matahari lebih baik.

Pada awal bulan September, akhirnya tercapai juga menikmati panen. Jenis ini kulitnya tidak terlalu pahit dan tidak tebal dibanding jenis terung bule lainnya. Struktur masih terasa spongy dibandingkan terung dari Asia.

terung
Panen terung 2015

Buah terung Hansel biasanya berukuran kurang lebih antara 3" - 6" atau 8 cm - 15 cm. Masa panen dapat dilakukan pada saat kurang lebih 65 - 68 hari setelah ditanam. Kalau menurut perhitungan, panen awal bulan September berarti umur tanaman ini sedikitnya sudah 90 hari. Sepertinya temperature tempat tumbuh dan paparan sinar matahari sangat berpengaruh pada cepat lambatnya terung menghasilkan.

Terung Hansel
Terung Little Fingers (Hansel) dilhat dari dekat


No comments:

Post a Comment